GfWoBUY9Tpz9TpziGfM5BSWoTY==

Benarkah Kiamat Sudah Dekat , Jika Palestina Merdeka?

Ilustrasi

Beredar kabar di berbagai platform sosial media bahwa jika Palestina merdeka, akan menyebabkan kehancuran besar, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis. Hadist tersebut menggambarkan bahwa dengan berdirinya khilafah di Baitul Maqdis (Yerusalem/Palestina), akan terjadi gempa bumi, bencana besar, dan mendekatnya Hari Kiamat.

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي ضَمْرَةُ أَنَّ ابْنَ زُغْبٍ الْإِيَادِيَّ، حَدَّثَهُ قَالَ: نَزَلَ عَلَيَّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَوَالَةَ الْأَزْدِيُّ، فَقَالَ لِي: بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَغْنَمَ عَلَى أَقْدَامِنَا فَرَجَعْنَا، فَلَمْ نَغْنَمْ شَيْئًا، وَعَرَفَ الْجَهْدَ فِي وُجُوهِنَا فَقَامَ فِينَا، فَقَالَ:  اللَّهُمَّ لَا تَكِلْهُمْ إِلَيَّ، فَأَضْعُفَ عَنْهُمْ، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَيَعْجِزُوا عَنْهَا، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى النَّاسِ فَيَسْتَأْثِرُوا عَلَيْهِمْ. ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي، أَوْ قَالَ: عَلَى هَامَتِي، ثُمَّ قَالَ:  يَا ابْنَ حَوَالَةَ، إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَابِلُ وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنَ النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ

Artinya:
“Kami diberitahu oleh Ahmad bin Salih, yang diberitahu oleh Asad bin Musa, yang diberitahu oleh Muawiyah bin Salih, yang memberi tahu saya, bahwa Ibn Zughb al-Iyadi mengisahkan kepada saya, ia berkata: ‘Abdullah bin Hawala al-Azdi datang kepadaku dan berkata: ‘Rasulullah SAW mengutus kami untuk menjarah dengan harapan mendapatkan harta rampasan, tetapi kami kembali tanpa berhasil mendapatkan apa pun. Kemudian, Rasulullah SAW melihat kelelahan yang terpancar di wajah kami, lalu berdiri di tengah-tengah kami dan berdoa: ‘Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan beban kepada mereka yang mereka tidak sanggup memikulnya. Dan janganlah Engkau menimpakan beban kepada diri mereka sendiri sehingga mereka menjadi lemah. Dan janganlah Engkau menyerahkan mereka kepada orang-orang lain sehingga orang lain akan memanfaatkan mereka.’ Kemudian, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepalaku, atau dia mungkin mengatakan ‘hamah’ (leher/kepala), lalu dia berkata: ‘Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. Pada hari itu, saat Kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.’ Abu Dawud berkata: ‘Abdullah bin Hawala adalah dari Homs.'” (HR. Abu Dawud).

Dalam Kitab Syarh Sunan Abi Dawud, Ibnu Ruslan menjelaskan bahwa Abdullah bin Hawala telah mengalami dua masa kekhalifahan yang berbeda selama periode Umayyah. Yang pertama adalah kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan yang dimulai pada bulan Syawal tahun 41 Hijriah di kota suci Yerusalem (Bait al-Maqdis). Abdullah bin Hawala juga melihat masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan, yang dimulai pada tahun 80 Hijriah di wilayah Damaskus (Syam).

Selama periode ini, banyak gempa bumi terjadi. Pada tahun 90 Hijriah, gempa-gempa bumi meratakan bangunan tinggi dan menyebabkan kehancuran. Selain itu, terjadi konflik besar antara Al-Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi (gubernur wilayah Irak) dan Abdullah bin al-Asy'ats (pemberontak), yang berlangsung selama seratus hari dan melibatkan delapan puluh satu pertempuran.

Kualitas Hadis

Dalam catatan kaki yang disusun oleh editor, yakni Syuaib Al-Arnaout, disebutkan bahwa hadis ini dianggap lemah. Indikasi kelemahan tersebut muncul dari ketidakpastian terkait perawi-perawi dalam rantai riwayat hadis ini, yang menimbulkan keraguan. Meskipun Muawiyah bin Salih dianggap sebagai perawi yang andal, keterlibatannya dalam riwayat hadis yang mencurigakan mengurangi tingkat kepercayaan terhadap hadis ini.

Selain itu, ada ketidakpastian mengenai status Abdullah bin Zughb (atau Zughb bin Abdullah) dalam riwayat hadis ini. Beberapa ulama hadis menilainya sebagai perawi yang kurang dikenal dan tidak dapat dipercaya. Keraguan ini menciptakan ketidakpastian terkait keabsahan hadis. Juga, variasi dalam penamaan dan atribusi perawi dalam riwayat hadis ini menimbulkan keraguan terhadap konsistensi dan keandalannya.

Isi hadis ini juga dianggap tidak sejalan dengan sunnah yang telah dikenal dan diterima oleh umat Islam. Hadis ini mengandung ramalan tentang peristiwa besar di masa depan, yang mungkin dianggap sebagai perkiraan yang tidak konsisten dengan karakteristik hadis-hadis lainnya.

Karena kelemahan hadis ini, maka tidak dapat dijadikan argumen. Bahkan, dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) jilid 1, dinyatakan bahwa hadis lemah tidak dapat dijadikan pegangan dalam hal ini. Persoalan kiamat berkaitan dengan keyakinan, sehingga hadis yang lemah tidak dapat diandalkan.

Dalam Majalah Suara Muhammadiyah No. 7 tahun 2009, juga dijelaskan tentang Keyakinan Muhammadiyah Tentang Hari Kiamat dan Imam Mahdi. Dalam fatwa tersebut disebutkan bahwa jika tanda-tanda tersebut dijelaskan oleh dalil-dalil al-Quran dan hadis-hadis yang mutawatir, Muhammadiyah akan meyakininya karena sesuai dengan prinsip yang dipegang Muhammadiyah, yaitu dalam masalah keyakinan, dalilnya harus bersifat mutawatir.

Hari Kiamat: Hak Istimewa Allah

Al-Quran dan hadis menjadi dua sumber utama yang menguraikan signifikansi Hari Kiamat, dan meragukan keberadaannya dapat diartikan sebagai mempertanyakan esensi ajaran Islam. Sejak zaman lampau, manusia terus berspekulasi dan ingin tahu tentang kapan Hari Kiamat akan terjadi. Pada periode-periode ketidakpastian ini, Allah memberikan penjelasan dalam Ayat 187 Surah Al-A’raf.

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa hanya Dia yang memiliki pengetahuan pasti tentang kapan Hari Kiamat akan terjadi. Para Rasul, Nabi, malaikat, dan jin tidak memiliki pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, keyakinan pada Hari Kiamat merupakan prinsip iman yang tidak boleh diragukan dalam Islam. Mempercayai hari akhir adalah esensial bagi seorang Muslim. Meskipun demikian, hanya Allah yang mengetahui kapan peristiwa besar ini akan terjadi bagi makhluk hidup.

Kemerdekaan Palestina dan Hari Kiamat

Karena hanya Allah yang mengetahui waktu pasti Hari Kiamat, hadis di atas secara inheren tidak sejalan dengan klaim Allah dalam Al-Quran. Oleh karena itu, kemenangan dan kemerdekaan Palestina tidak dapat diartikan sebagai pertanda bahwa Hari Kiamat semakin dekat. Kiamat hanya akan terjadi sesuai dengan izin Allah, tanpa perlu kita berspekulasi tentang kapan itu akan terjadi.

Dengan demikian, meskipun mendukung perjuangan dan aspirasi kemerdekaan Palestina, kita harus ingat bahwa hubungan antara hal tersebut dan Hari Kiamat adalah suatu misteri yang hanya Allah yang mengetahuinya. Kemenangan dalam perjuangan ini akan terwujud dengan izin Allah, namun tidak boleh dianggap sebagai indikasi langsung akan datangnya Hari Kiamat. Saat-saat Kiamat akan tiba sesuai dengan rencana dan ketetapan Allah, dan kita perlu menjalani kehidupan dengan keyakinan ini di dalam hati.


Referensi :

1. Abu Dawud Sulaiman bin Al-Ash’ath Al-Azdi As-Sijistani, Sunan Abu Dawud, juz 4, diedit oleh Syuaib Al-Arnaout, diterbitkan oleh Dar Al-Risalah Al-Alamiyah pada tahun 1430/2009, halaman 188-189.

2. Ibn Ruslan al-Maqdisi al-Ramli al-Syafii, Syarh Sunan Abi Dawud, juz 11, diterbitkan oleh Dar al-Falah Libahtsi al-‘Alami wa Tahqiq al-Turats di Mesir pada tahun 1437/2016, halaman 172-173.

3. Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih (HPT), jilid 1, cetakan ke-3, tahun 1967, halaman 15.

4. Media dan Komunikasi PP Muhammadiyah, "Kiamat Benar-benar akan Terjadi, Sudah Siapkah Kita?", diakses melalui https://muhammadiyah.or.id/kiamat-benar-benar-akan-terjadi-sudah-siapkah-kita/ pada Kamis, 20 Oktober 2023.

Comments0


Dapatkan update informasi pilihan dan terhangat setiap hari dari Rafadhan Blog. Temukan kami di Telegram Channel, caranya klik DISINI