Ilustrasi |
Tennis elbow, atau yang dikenal dengan nama medis lateral epicondylitis, adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh penggunaan otot dan tendon di siku secara berlebihan. Kondisi ini sering terkait dengan gerakan berulang pada pergelangan tangan dan lengan. Meskipun dinamai tennis elbow, tetapi tidak hanya pemain tenis yang bisa mengalaminya.
Sekarang, mari kita bahas gejala dari tennis elbow yang perlu diketahui:
Berbagai Gejala Tennis Elbow
Nyeri pada tennis elbow umumnya terjadi ketika jaringan otot lengan bawah yang keras, mirip tali, melekat pada tonjolan tulang di sisi luar siku. Jaringan ini disebut sebagai tendon. Rasa sakit dapat merambat ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Tingkat nyeri pada tennis elbow dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, terutama ketika siku sedang dalam keadaan diam.
Bahkan, rasa sakit dapat meningkat saat menggunakan lengan, terutama dalam gerakan memutar. Gerakan pergelangan tangan yang repetitif, seperti merentangkan pergelangan tangan dan menggenggam, dapat memperburuk rasa sakit.
Gejala tennis elbow muncul secara perlahan. Nyeri mungkin semakin intens selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Gejala yang mungkin dialami meliputi:
Sensasi Terbakar atau Nyeri pada Siku Luar
Nyeri dapat menjalar ke pergelangan tangan, terutama pada siku luar. Sensasi ini mungkin menjadi lebih intens di malam hari.
Nyeri Saat Memutar atau Menekuk Lengan
Nyeri terutama terasa saat melakukan gerakan memutar, seperti membuka pintu atau toples.
Kekakuan atau Nyeri Saat Merentangkan Lengan
Sensasi kaku atau nyeri bisa dirasakan saat merentangkan lengan.
Bengkak pada Sendi Siku
Sendi siku dapat terasa bengkak dan lembut saat disentuh.
Melemahnya Genggaman
Genggaman bisa melemah, terutama saat mencoba memegang objek seperti raket, kunci pas, pena, atau bahkan lengan seseorang.
Semua gejala ini menciptakan kondisi yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan perhatian medis untuk penanganan yang tepat.
Pertolongan pertama untuk mengatasi gejala tennis elbow mungkin melibatkan perawatan sederhana yang dapat membantu dalam pemulihan. Menurut informasi dari Cleveland Clinic, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya, meskipun proses pemulihan mungkin memakan waktu hingga 18 bulan.
Berikut adalah beberapa teknik non-bedah yang terbukti dapat mempercepat pemulihan gejala tennis elbow:
Istirahat
Pemulihan mungkin memerlukan waktu yang cukup, dan istirahat selama beberapa minggu bisa membantu tendon pulih dengan baik.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
Penggunaan obat antiinflamasi seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan.
Penyangga Penahan
Dokter dapat merekomendasikan penggunaan penyangga yang dapat dilepas, seperti penyangga penahan, untuk mengurangi ketegangan pada tendon dan otot.
Terapi Fisik
Latihan fisik dapat memperkuat lengan bawah dan genggaman. Pijatan, terapi ultrasound (USG), atau teknik stimulasi otot lainnya dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi otot.
Suntikan Steroid
Suntikan kortikosteroid dapat memberikan bantuan sementara dengan meredakan nyeri dan peradangan sendi.
Terapi Plasma Kaya Trombosit (PRP)
Terapi PRP melibatkan pengambilan sejumlah kecil darah, pemisahan trombosit, dan kemudian menyuntikkan trombosit pekat ke area yang terpengaruh untuk membantu dalam penyembuhan.
Terapi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal
Gelombang suara dapat digunakan untuk memecah jaringan parut, dengan harapan memperbaiki aliran darah ke area yang rusak.
Tenotomi Invasif Minimal
Prosedur ini melibatkan penghilangan jaringan tendon degeneratif dari dalam tendon.
Jika gejala tidak membaik setelah enam hingga 12 bulan dengan terapi non-bedah, pilihan pembedahan mungkin menjadi pertimbangan. Pembedahan dapat mencakup debridemen tendon secara arthroscopic atau terbuka, atau perbaikan tendon. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala tennis elbow pada diri sendiri atau anggota keluarga.
Comments0