GfWoBUY9Tpz9TpziGfM5BSWoTY==

Modal 100 Ribu: Budidaya Cabai Rawit Halus Menghasilkan Omset Rp6 Jutaan

Ilustrasi Cabe Rawit

Berikut adalah motivasi di bidang pertanian yang berasal dari seorang pria yang berhasil menghasilkan omset Rp6 jutaan melalui budidaya cabai rawit halus dengan modal awal sebesar Rp100 ribuan. Cabai merupakan tanaman yang termasuk dalam genus Capsicum dan sangat terkenal di Indonesia. Buah cabai dapat dikategorikan sebagai sayuran atau bumbu, tergantung pada cara pengolahannya.

Cabai memiliki variasi jenis yang berbeda di pasar Indonesia, termasuk cabai merah besar, cabai keriting, dan cabai rawit. Cabai rawit memiliki ukuran yang lebih kecil namun tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cabai lainnya.

Cabai sebagai komoditas dikenal memiliki harga yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan berbagai jenis sayuran lainnya. Sebagai hasilnya, cabai menjadi pilihan utama petani untuk ditanam di lahan pertanian mereka. Pur, seorang petani dari Lampung, juga mengadopsi praktik ini dengan membudidayakan cabai rawit di lahan pertaniannya.

Lek Pur, sebutan akrab bagi pria ini, memutuskan untuk fokus pada budidaya cabai rawit halus atau cabai lokal khas Lampung. Cabai rawit halus ditandai dengan pohonnya yang tidak terlalu tinggi, serta buah cabai yang dihasilkan lebih kecil dengan tingkat kepedasan yang melebihi cabai rawit biasa.

"Ini merupakan varietas cabai lokal yang khas dari Lampung, sedangkan yang ini adalah cabai rawit," kata Pur seperti yang dilansir oleh MasagiPedia.com dari video di kanal YouTube Angga HJ pada tanggal 25 Agustus 2023.

Pur menjelaskan bahwa awalnya lahan pertaniannya adalah tumpang sari yang berisi sawi, tomat, dan cabai. Namun, setelah dua tanaman lainnya selesai dipanen, hanya tanaman cabai rawit halus yang tetap ada di lahan pertaniannya.

Budidaya cabai rawit halus yang dimiliki Pur melibatkan pemanenan dua kali dalam sebulan. Selain itu, Pur mendapatkan bibit cabai rawit halus secara gratis tanpa harus membeli, hanya dengan menggunakan cabai rawit tua yang sudah dimilikinya.

"Temukan yang memiliki warna merah-merah ini, lalu iris dan tiriskan." Nanti hasilnya disebar langsung di bedengan," jelaskan Lek Pur.

Jika Anda tertarik untuk membudidayakannya di rumah, Anda dapat membeli cabai rawit halus yang sudah tua di pasar untuk digunakan sebagai bibit. Perawatan yang diperlukan dalam budidaya cabai rawit halus ini sangat sederhana, terutama dalam hal pemupukan.

"Pemupukan ini, dilakukan dua kali, dua kali pemberian pupuk. Pemupukannya sedikit saja, sekitar 5 kilogram menggunakan Basf saja," ujarnya.

Dengan demikian, Pur hanya mengeluarkan modal sebesar Rp100 ribu untuk pemupukan dalam budidaya cabai rawit halus ini. Selain melakukan pemupukan, tanaman cabai rawit halus ini hanya memerlukan penyemprotan pestisida setiap kali selesai dipanen.

Dalam usaha budidaya cabai rawit milik Pur, rata-rata hasil panen mencapai sekitar 80 kg setiap kali panen. Cabai rawit halus yang dihasilkan dari budidaya Lek Pur dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram, sehingga ia dapat menghasilkan omset sekitar Rp3,2 juta setiap kali panen dan mencapai Rp6 jutaan dalam sebulan.

Selain itu, Lek Pur menyoroti keunggulan dalam memilih budidaya cabai rawit halus karena tanaman pertanian ini memiliki umur panjang.

"Proses pertumbuhan tanaman ini membutuhkan waktu yang cukup lama, termasuk dalam kategori tanaman yang masih muda. Tanaman ini dapat bertahan selama setahun," jelas Lek Pur.

Oleh karena itu, budidaya cabai rawit halus dapat menjadi inspirasi usaha pertanian yang memiliki umur panjang dan mampu menghasilkan.

Inilah sebuah kisah sukses dalam dunia pertanian yang diwujudkan oleh Pak Pur, yang berhasil mencapai omset Rp6 jutaan per bulan melalui usaha budidaya cabai rawit halus dengan modal awal sebesar Rp100 ribu.

Comments0


Dapatkan update informasi pilihan dan terhangat setiap hari dari Rafadhan Blog. Temukan kami di Telegram Channel, caranya klik DISINI

Type above and press Enter to search.